Ketika kita menggunakan AC, pasti kita pernah mendengar suatu produk yang dinamakan kapasitor AC. Tanpa kapasitor, mesin pendingin seperti AC maupun lemari es pasti tidak akan berjalan.
Kapasitor AC sendiri merupakan salah satu penyebab sering terjadinya kerusakan. Karena, kapasitor itu sendiri merupakan sebuah alat elektronik.
Yang dapat menyimpan muatan energi di dalam medan listrik, kapasitor AC ini sendiri menjadi salah satu penggerak utama untuk kompresor, sehingga besarannya ditentukan seberapa besar ukuran kompresor (PK).
Biasanya yang berukuran 1 PK memiliki besar 20 Micro Farad sampai 25 Micro Farad dan untuk yang 1/2 PK memiliki besar 15 Micro Farad. Biasanya kapasitor AC ini berada pada berbagai jenis AC.
Misalnya pada AC produk LG, Panasonic, Sharp dan masih banyak yang lainnya. Yang memang berfungsi untuk penjadi penggerak utama dalam kompresor tersebut.
Jika kita tidak menggunakan kapasitor AC, maka AC tersebut tidak akan berfungsi. Karena memang Kapasitor AC sendiri menjadi bahan utama atau penggerak utama pada AC tersebut.
Oleh sebab itu, kapasitor AC ini sangat dibutuhkan, ketika terjadi kerusakan maka segara memperbaikinya dengan membelinya yang baru dan menggantinya.
Fungsi Kapasitor AC
Seperti penjelasan diatas, fungsi dari kapasitor AC itu sendiri merupakan sebagai alat penggerak utama dalam sebuah kompresor. Karena, jika tidak ada kapasitor AC maka AC tidak akan berjalan atau tidak dapat bekerja.
Karena, fungsi dari kapasitor itu sendiri memang dapat menyimpan muatan energi pada medan listrik. Pada kapasitor AC sendiri biasanya memiliki berbagai macam tegangan yang digunakan pada masing-masing AC tersebut.
1. Ukuran Kapasitor dan Ukuran Kompresor AC
Ukuran Kompresor AC (PK) | Ukuran Kapasitor (Micro) |
---|---|
0,5 PK | 15 uF |
1 PK | 20 – 25 uF |
1,5 PK | 30 – 35 uF |
2 PK | 40 – 60 uF |
Biasanya kapasitor AC memiliki voltase atau tegangan yang cukup besar saat digunakan, biasanya sekitar 350 Volt sampai 475 Volt.
Cukup besar untuk segi voltase atau tegangan yang digunakan. Namun, pada umumnya voltase atau tegangan pada AC juga ada di kisaran 275 Volt.
Oleh sebab itu kenapa pengambilan daya pada AC itu sangat besar, disebabkan salah satunya juga ialah dari kapasitor AC tersebut.
Lalu ? ketika terjadi kerusakan pada kapasitor AC tersebut. Kita perlu menggantinya yang baru, dengan catatan harus sama dengan voltase atau tegangan yang ada.
2. Cara Mengganti Kapasitor AC
Misal, kita menggunakan kapasitor AC dengan tegangan atau voltase 350 Volt. Maka, ketika kita membeli kapasitor tersebut harus sama dengan kapasitor yang saat kita gunakan.
Karena jika tidak sama, kapasitor tersebut tidak dapat digunakan karena tidak sesuai dengan board atau berdesakan dengan komponen lainnya.
Nah, selanjutnya kita juga tidak diperbolehkan ketika mengganti kapasitor AC dengan voltase atau tegangan yang dibawahnya atau lebih kecil dari semula.
Karena tidak dapat bertahan lama, dan juga dapat menyebabkan kerusakan seperti ledekan yang dihasilkan pada kapasitor tersebut. Untuk kapasitor AC juga banyak yang menjualnya di toko elektronik.
Biasanya ketika kita ingin membeli kapasitor, si penjual pasti menanyakan voltase atau tegangan pada kapasitor yang semula.
Dengan begitu si penjual akan mencocokkan dengan kapasitor yang awal digunakan, tidak dilebihkan atau juga tidak dikurangkan voltase atau tegangan tersebut.
Dan kita tidak perlu khawatir, karena takut tidak sesuai dengan kapasitor sebelumnya. Karena cukup membawa kapasitor yang lama ke toko penjual kapasitor tersebut.
3. Kerusakan Kapasitor AC
Biasanya kapasitor AC yang rusak memang tidak memiiki perubahan pada kapasitor tersebut, secara normal kapasitor itu tetap seperti biasanya.
Namun, ada beberapa ciri kerusakan pada kapasitor tersebut. Misalnya :
- Mengeluarkan cairan pada kapasitor
- Kompresor tidak berputar
- Kompresor menjadi panas
- Kompresor akan bergetar
Biasanya, kerusakan pada kapasitor tidak berbentuk dengan fisik. Karena memang tidak begitu terlihat secara fisik dan tidak ada perubahan pada kapasitor tersebut.
Cara kita mengetahui apakah kapasitor AC tersebut rusak atau tidak ? Dengan menggunakan alat pengukur untuk kapasitor seperti kapasitansi meter atau multimeter digital.
Kita juga dapat mengukurnya dengan menggunakan AVO meter, dengan melihat jarum pada AVO tersebut kita dapat mengetahui bahwa kapasitor itu rusak atau tidak.
Jika kita mengetahui bahwa ada kerusakan, maka segera kita menggantinya dengan yang baru. Dengan begitu, kita tidak perlu khawatir terjadi kerusakan pada AC tersebut yang disebabkan oleh kapasitor AC tersebut.
Harga Kapasitor AC
Untuk beberapa kapasitor memang berbeda-beda harganya tergantung berapa tegangan yang digunakan dan juga berapa ukuran yang digunakan pada kompresor (PK) tersebut.
Berikut penjelasan harga kapasitor AC dibawah ini :
Ukuran Kapasitor AC | Harga Kapasitor |
---|---|
15 uF | Rp. 35.000-, |
20 uF | Rp. 25.000-, |
25 uF | Rp. 55.000-, |
30 uF | Rp. 65.000-, |
35 uF | Rp. 75.000-, |
40 uF | Rp. 85.000-, |
60 uF | Rp. 128.500-, |
Dari tabel diatas, untuk harga disesuaikan dengan ukuran kapasitor itu sendiri. Dan untuk ukuran kapasitor tersebut telah dijelaskan pada tabel ukuran kompresor yang digunakan.
Semoga dapat bermanfaat dan menjadi informasi tambahan, jika kita ingin mengganti kapasitor AC atau bagaimana fungsi dari kapasitor AC tersebut.